1. Shalat sunnah
dua rakaat bersama mempelai wanita. Shalat sunnat malam pengantin ini sunnah
hukumnya. Hal ini didasarkan kepada riwayat dari Abu Said mantan budak Abu
Usaid berikut ini :
تزوجت
وأنا
مملوك
فدعوت
نفرا
من
أصحاب
النبي
صلى
الله
عليه
وسلم
فيهم
ابن
مسعود
وأبو
ذر
وحذيفة
قال
: وأقيمت
الصلاة
قال
: فذهب
أبو
ذر
ليتقدم
فقالوا
: إليك
،
قال
: أو
كذلك
؟
قالوا
: نعم
! قال
: فتقدمت
إليهم
وأنا
عبد
مملوك
وعلموني
فقالوا
: إذا
أدخل
عليك
أهلك
فصل
عليك
ركعتين
ثم
سل
الله
تعالى
من
خير
ما
دخل
عليك
وتعوذ
به
من
شره
ثم
شأنك
وشأن
أهلك
Artinya: “Saya
menikah ketika masih menjadi hamba sahaya, lalu saya mengundang sekelompok
sahabat Rasulullah -sholallahu ‘alaihi wasallam- di antaranya ada Ibnu Mas’ud
dan Abu Dzar juga Hudzaifah. Abu Said berkata: “Lalu dibacakan iqamat untuk
shalat. Abu Dzar kemudian berangkat untuk maju ke depan, para sahabat lainnya
kemudian berkata: “Kamu juga ikut”. Abu Said berkata: “Apakah harus demikian?”
Mereka menjawab: “Ya”. Aku lalu maju ke depan sedangkan saya saat itu masih
seorang budak belian. Mereka mengajariku dan mereka berkata: “Apabila kamu
hendak menggauli isteri kamu (baru pengantin), shalatlah terlebih dahulu dua
rakaat, kemudian berdoalah kepada Allah untuk kebaikan apa yang telah kamu
gauli, juga berlindunglah kepada Allah dari kejahatannya dan kejahatan diri
kamu juga diri keluargamu” (HR. Ibn Abi Syaibah dengan sanad Shahih).
Catatan: bagi
ikhwan/akhwat TQN dapat dilanjutkan dengan dzikir 165 dan upayakan selalu
dzikir khofi berketerusan
2. Ucapkan salam
terlebih dahulu kepada mempelai wanita.
Sebelum
melakukan hubungan badan, disunnahkan seorang mempelai laki-laki untuk mengucapkan
salam kepada mempelai wanita. Hal ini untuk menenangkan hati dan pikiran si
mempelai wanita sekaligus menghilangkan rasa was-was dan segan. Di samping
untuk lebih mengakrabkan dan lebih mesra. Hal ini didasarkan kepada hadits
berikut ini:
عن
أم
سلمة
رضي
الله
عنها
قالت
: أن
النبي
صلى
الله
عليه
وسلم
لما
تزوجها,
فأراد
أن
يدخل
عليها,
سلم
Artinya: “Dari
Ummu Salamah berkata, bahwasannya ketika Rasulullah -sholallahu ‘alaihi
wasallam- menikahinya dan beliau hendak menggaulinya, beliau mengucapkan salam
terlebih dahulu” (HR. Abu Shaikh dengan sanad Hasan).
3. Meletakkan
tangan di kepala bagian depan (kening, jidat) isteri anda, kecuplah sedikit
kemudian doakanlah kebaikan sebagaimana tertera dalam hadits berikut ini :
إِذَا
تَزَوَّجَ
أَحَدُكُمُ
امْرَأَةً
،
أَوِ
اشْتَرَى
خَادِمًا
،
فَلْيَقُلْ
: اللَّهُمَّ
إِنِّي
أَسْأَلُكَ
خَيْرَهَا
،
وَخَيْرَ
مَا
جَبَلْتَهَا
عَلَيْهِ
،
وَأَعُوذُ
بِكَ
مِنْ
شَرِّهَا
وَشَرِّ
مَا
جَبَلْتَهَا
عَلَيْهِ
Artinya:
“Apabila salah seorang di antara kalian menikahi seorang wanita atau membeli
seorang pembantu (hamba), peganglah terlebih dahulu keningnya, sebutlah nama
Allah dan berdoalah untuk keberkahan serata ucapkanlah doa berikut ini:
“Allahumma inni as’aluka min khairiha wa khairi ma jabaltuha ‘alaih, wa
a’udzubika min syarriha wa syarri ma fiha wa syarri ma jabaltuha ‘alaih (Ya
Allah sesungguhnya aku memohon kepada mu kebaikannya (isteri) dan kebaikan apa
yang saya ambil dari padanya, serta aku berlindung kepadaMu dari kejahatannya
dan kejahatan apa yang ada di dalamnya juga dari kejahatan dari apa yang aku
ambil daripadanya” (HR. Abu Dawud, Nasai dan Ibn Majah).
4. Memakai
wewangian dan penyegar mulut. Berdasarkan hadist Syuraih bin Hani berikut :
بِأَىِّ
شَىْءٍ
كَانَ
النَّبِىُّ
-صلى
الله
عليه
وسلم-
يَبْدَأُ
إِذَا
دَخَلَ
بَيْتَهُ؟
قَالَتْ
بِالسِّوَاكِ
Artinya: ” Saya
pernah bertanya kepada Siti Aisyah, dengan apa Rasulullah -sholallahu ‘alaihi
wasallam- memulai sebelum beliau menggauli isteri-isterinya?” Siti AIsyah
berkata: “Dengan siwak (pembersih mulut dan gigi)” (HR. Muslim).
5. Menyebut nama
Allah dan berdoa dengan do’a Jima berikut ini sebelum anda menggaulinya :
عَنِ
ابْنِ
عَبَّاسٍ
رَضِىَ
اللَّهُ
عَنْهُمَا
أَنَّ
النَّبِىَّ
-صلى
الله
عليه
وسلم-
قَالَ
: أَمَا
إِنَّ
أَحَدَكُمْ
إِذَا
أَرَادَ
أَنْ
يَأْتِىَ
أَهْلَهُ
قَالَ
بِسْمِ
اللَّهِ
اللَّهُمَّ
جَنِّبْنِى
الشَّيْطَانَ
وَجَنِّبِ
الشَّيْطَانَ
مَا
رَزَقْتَنَا
ثُمَّ
رُزِقَ
أَوْ
قُضِىَ
بَيْنَهُمَا
وَلَدٌ
لَمْ
يَضُرَّهُ
الشَّيْطَانُ
Artinya: “Ibnu
Abbas berkata, Rasulullah -sholallahu ‘alaihi wasallam- bersabda: “Apabila
seseorang membaca doa berikut ini sebelum menggauli isterinya: “bismillah
allahumma jannibnis syaithan wa jannibis syaithan ma razaqtana” (Dengan
menyebut nama Allah, ya Allah, jauhkanlah syetan dari saya, dan jauhkanlah ia
dari apa yang akan Eukau rizkikan kepada kami (anak, keturunan), kemudian dari
hubungan tersebut ditakdirkan menghasilkan seorang anak, maka ia tidak akan
diganggu oleh setan selamanya” (HR. Bukhari Muslim).
wallohua'lam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar